Dunia

disini aku meninggalkan tiap tapak tiap jejak. apakah itu ilalang yang terinjak? apakah itu pelangi yang dipuja? apakah itu samudra yang kaya? apakah itu langit yang berganti? apakah itu aku? siapa?

adakah makna yang terselip? adakah arti yang tersembunyi? adakah tanya? adakah jawab? adakah fana? adakah abadi?
Dunia....kaukah itu???

kita

kita
adakah ikatan bernama persahabatan?

Kamis, 09 April 2009

Bukan Seorang Bintang yang Bunting

Judul buku : Bintang Bunting
Penulis : Valiant Budi
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 321 halaman

Buku ini memang gila. Sekali lagi benar-benar gila. Di halaman pertama saja Valiant sudah menohok kita dengan kegilaan. Bagi kamu yang normal, untuk bisa membaca halaman pertama kamu diharuskan untuk membalik buku ini 180 derajat. Maka terbacalah halaman pertama,
“Kalo kamu pikir
Bintang Bunting
Menceritakan seorang gadis cilik
bernama Bintang yang hamil
di luar nikah,
maaf...,kamu salah ”
dan Valiant benar-benar membuktikan bahwa bukunya ini tidak menceritakan demikian. Tak ada seseorang bernama Bintang. Tak ada gadis yang bunting. Apalagi di luar nikah.
Penasaran? Pasti. Saya sendiri sangat penasaran dengan halaman-halaman awal, juga halaman tengah, apalagi halaman akhir.
Menurut saya, Valiant sangat mahir memainkan plot, meramu kata, menyuguhkan tanya dan membuat pembaca menjadi hantu penasaran. Hahaha. Sangat tidak mengherankan bila buku ini tercatat sebagai nominator Khatulistiwa Literary Award 2007.
Bintang bunting menceritakan tentang seorang wanita bernama Audine yang punya penyakit aneh. Audine tidak bisa membedakan antara mimpi dan kenyataan. Karena mimpi-mimpi yang dialaminya terasa begitu nyata. Audine punya dua cara yang cukup ampuh untuk mengatasi penyakitnya ini. yaitu dengan bintang dan Mada. Mengenai bintang, yang dimaksud disini adalah gambar bintang. Setiap kali ada kejadian yang dirasa aneh atau penting, Audine akan menggambar satu garis bintang di sebuah kertas yang selalu ia selipkan di ikat pinggangnya. Dengan begitu Audine akan tau kejadian itu terjadi di alam mimpi atau alam nyata. Karna bila Audine hanya bermimpi, garis bintang itu tentu saja tidak akan ada muncul di kertas nyata. Sedangkan Mada? Mada adalah seorang peramal dan semacam penasehat Audine. Audine sangat percaya pada Mada yang seorang clairvoyance. Mada bisa melihat dan mengetahui apa yang sedang dilihat dan sedang dilakukan Audine.
Suatu kali Audine melihat secara langsung Adam, suaminya sedang berselingkuh dengan wanita lain, di apartemen miliknya. Audine sudah marah-marah, meledak-ledak, menghancurkan perabot apa saja yang ada di dekatnya. Tapi sim salabim!! Ketika Audine terbangun semuanya ternyata tidak pernah terjadi. Tidak ada sisa-sisa perabot berantakan, bahkan Satpampun mengaku bahwa tidak melihat Adam pulang ke Apartemen. Dan yang paling meyakinkan Audine bahwa ia sedang bermimpi adalah. Satu garis Bintang yang hilang di kertasnya.
Selain itu diceritakan juga seorang Reali. Pengusaha salon sekaligus sahabat Audine. Reali ternyata tak kalah anehnya dengan Audine, karena Raeli sangat terobsesi atau barangkali paranoid dengan kematian. Saking parnonya Reali bahkan pernah berkata, “ bisa jadi benda-benda yang lo anggap paling aman di sekitar lo , justru benda yang akan ngebawa lo ke alam kubur”. Bahkan majalah pun bisa jadi ‘benda alam kubur itu’.Halaman-halaman berikutnya kita dibawa untuk menyusuri masalah-masalah yang di alami Audine karena mimpinya dan Reali dengan pikiran kematiannya. Dapatkah Audine menyembuhkan penyakit anehnya?
Cerita yang terputus-putus dan terkesan tidak nyambung membuat pembaca harus mengerutkan dahi. Saya sendiri sangat susah membedakan mana bagian cerita yang merupakan mimpi Audine dan mana yang tidak. Tapi, saya kira inilah justru yang menjadikan nilai plus pada Novel ini. rasa penasaran membuat pembaca seperti saya ini tidak akan mandeg di tengah jalan ketika membaca Novel ini. Apalagi akhir yang tak terduga dan mengejutkan membuat Novel ini layak mendapat empat acungan jempol.
Tidak akan rugi menyisakan uang saku atau uang belanja untuk membeli buku ini. Segera serbu Toko Buku terdekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar