Dunia

disini aku meninggalkan tiap tapak tiap jejak. apakah itu ilalang yang terinjak? apakah itu pelangi yang dipuja? apakah itu samudra yang kaya? apakah itu langit yang berganti? apakah itu aku? siapa?

adakah makna yang terselip? adakah arti yang tersembunyi? adakah tanya? adakah jawab? adakah fana? adakah abadi?
Dunia....kaukah itu???

kita

kita
adakah ikatan bernama persahabatan?

Kamis, 09 April 2009

KITA BERBEDA

Entahlah!! Aku merasa lelah!! Aku penat!! Aku marah!!! Aku bosan!!
Labirin kita berbeda, penjuru kita tak sama. Kalian berjalan ke utara dan aku berlari ke selatan. Kalian memilih matahari dan aku menyukai malam. Sampai kapanpun kita takkan bertemu. Kita jelas berbeda. Kita memang berbeda.

Awalnya aku mencoba untuk bertahan, mencoba berjalan beriringan sambil kupakai topengku yang serupa kalian. Kucoba menyelaraskan nada dan irama kita. Kucoba untuk menebar senyum dan menanam tawa dengan cara kalian. Meskipun yang kalian tertawakan itu sama sekali tak lucu bagiku, kucoba memaksakan otot-otot mulutku untuk tertawa, kupaksakan bibir menyungging seutas senyum. Ah!! Tapi aku tak yakin itu benar senyum atau hanya seringai. Tapi lama-lama topeng itu akhirnya rusak. Berkarat dan melukaiku. Aku sadar, nada kita takkan pernah mencipta harmoni nan indah dan senyumku.........tawaku....... adalah palsu. Apa yang kudapat dari sebuah kepalsuan??hanya kesakitanku sendiri. Aku tak bahagia.

Kita jelas berbeda.
Kalian bicara tentang wajah, tentang asmara dan tentang harta. Menilai seseorang dari bentuk fisiknya saja. Cantik...............jelek.............gendut.........kurus...............tinggi........pendek..........hitam.....putih. mengotak-ngotakkan manusia berdasarkan sisi lahir saja. Mendefinisikan kata ‘cantik’ dan ‘tampan’ menurut versi kalian sendiri. Bahwa cantik itu adalah hidung mancung, alis melengkung sempurna, bibir merekah semerah delima, kulit mulus dan putih, berbadan langsing dan tinggi. Mendefinisikan tampan dengan proporsi yang hampir sama. Bahwa tmapan adalah hidung mancung, tubuh proporsional dan atletis, bibir yang indah, senyuman yang menawan. Ah!!! Kalian selalu terpenjara dalam bayangan tubuh.

Kita memang berbeda.
Aku ingin dan sedang belajar menanggalkan segala pandanganku tentang fisik. Aku ingin semua sama di mataku. Kau hitamkah, kau putihkah, kau kuning langsatkah, kau sawo matangkah. Pun kau gendut, kau kurus, kau sedang. Ingin kulihat seseorang lebih dalam....lebih dalam.......dan lebih dalam lagi..... pada organ tak kasat mata yang sering terlupakan, mungkin juga dilupakan yang bernama hati.

Bukankah kecantikan fisik itu begitu menipu? Bukankah ini hanya sementara? Nukankah suatu saat nanti kecantikan fisik juga akan hilang?

Bisa saja suatu hari seorang ‘cantik’ itu sedang menyebrang jalan. Lalu tiba-tiba sebuah mobil melintas dengan kecepatan tinggi. Maka tertabraklah ia. Dokter memvonis, hidungnya harus diamputasi. Masih cantikkah ia??

Suatu hari si’tampan’ sedang bersantai-santai melihat TV di rumahnya. Tiba-tiba terjadi arus pendek listrik, terbakarlah ia dan rumahnya. Dia berhasil selamat dari maut tapi api kadung melepuhkan kulit mulusnya. Masih tampankah ia?

Mungkin kalian berfikir bahwa kejadian itu Cuma mengada-ada dan itu tak akan terjadi pada kalian. Mungkin benar. Mungkin tidak benar. Seperti kalian tahu. Tak ada yang pasti di dunia ini. karena Tuhanlah yang bertahta diatas segalanya. Tapi kalian tentu tidak bisa menyangkal kalau kulit indah itu pun pada akhirnya akan mengkerut keriput. Bahwa pada akhirnya rambut hitam berkilau yang kalian banggakan itu akan memutihkan diri, bahwa pada akhirnya gigi kalian yang putih bersinar itupun akan tanggal dimakan waktu. Masihkah kalian cantik??

Begitulah!! Bukankah semua kecantikan fisik itu hanya sementara!! Cuma sementara!!! Masihkah kalian mengagung-agungkan kata kecantikan fisik semata? Sedang ada kecantikan yang tak lekang dimakan waktu!! Kecantikan hati.

Kita jelas berbeda.
Kalian bicara tentang artis-srtis hollywood dan aku lebih memilih mengakrabi kahlil Gibran, Karl May, Andrea Hirata.
Kalian bicara tentang film-film hollywood dan aku lebih menyukai tumpukan buku-buku tebal yan membosankan bagi kalian.
Kalian bicara tentang merk-merk Paris, merk Amereka, Spanyol dan aku lebih memilih barang-barang murah di pasar yang sesak dan bau.
Kalian cekikikan menertawakan anak pendiam yang kuper dan kalian anggap aneh. Dan aku malah kagum padanya.
Kalian menganggap remeh orang-orang yang tak pernah berpacaran, merasa bahwa orang-orang seperti mereka sungguh sangat kasihan. Aku sungguh tak setuju. Bagiku orang-orang seperti itu adalah orang yang teguh dalam pendirian dan prinsipnya. lagipula apa guna pacaran jika hanya bisa melakukan maksiat dan membawa petaka dan kesakitan hati.

Kita memang berbeda.
Kalian berangan-angan menikah dengan orang yang ‘tampan’, bermobil banyak, berdompet tebal, seorang pengusaha. Ya..paling tidak seorang dokter. Dan kalian akan sangat berbahagia. Sedangkan anganku sederhana saja. Mendapatkan orang sederhana yang mencintaiku dan kucintai. Dan akupun bisa bahagia selamanya.

Hey!! Tunggu!! Ternyata kita sama-sama menginginkan bahagia. Ya....semua orang pasti menginginkan sebuah kebahagiaan. Tapi kita punya standar sendiri tentng kata’bahagia’ itu.
Aku tahu bagi kalian bahagia mungkin adalah rumah mewah, mobil mewah, harta melimpah. Dan aku sudah cukup berbahagia saat menyambut pagi, bercengkrama dengan kicauan burung, di belai oleh angin semilir, dan menyentuhkan tangan-tanganku pada embun yang menempel di dedauanan.

Labirin kita berbeda, penjuru kita tak sama. Kalian berjalan ke utara dan aku berlari ke selatan. Kalian memilih matahari dan aku menyukai malam. Sampai kapanpun kita takkan bertemu. Kita jelas berbeda. Kita memang berbeda.

150309

Tidak ada komentar:

Posting Komentar