Dunia

disini aku meninggalkan tiap tapak tiap jejak. apakah itu ilalang yang terinjak? apakah itu pelangi yang dipuja? apakah itu samudra yang kaya? apakah itu langit yang berganti? apakah itu aku? siapa?

adakah makna yang terselip? adakah arti yang tersembunyi? adakah tanya? adakah jawab? adakah fana? adakah abadi?
Dunia....kaukah itu???

kita

kita
adakah ikatan bernama persahabatan?

Kamis, 09 April 2009

Padamu kawan

Padamu kawan,

Aku telah lelah mengumpulkan sisa puing-puing yang luluh lantak dimakan ruang dan kala. Aku berulang kali mencoba untuk mengerti coba untuk hancurkan kerasmu kawan!! Tapi aku tak pernah sampai. Dimatamu masih kulihat duri-duri, dan aku masih menjadi seseorang yang tak terlihat.

Aku lelah dengan semua ini kawan!!! Ketika semua harus meninggal dimakan waktu dan ruang. Ketika kota biru harus tenggelam dalam laut kesombongan. Lihatlah aku disini kawan!! Dengan segala kerendahan hati yang sesak dalam diri. Dan aku tetap mencium bau tak peduli dari pandangan matamu.

Aku sudah cukup lelah, selalu begini. Selalu aku bermimpi tentang ikatan suci, tentang ikatan yang takkan pudar, tapi berkali aku jatuh ditumpuk mimpi yang tak sempurna. Ternyata semua ini begitu rapuh. Entahlah kawan!!! Apa yang kalian cari? Aku hanya bermimpi tentang negeri yang penuh ketulusan. Yang tak pernah ada tangga-tangga dan dinding baja yang mengotak-kotakkan kita. Tapi berkali mimpiku harus patah. Terlalu tinggikah mimpi ini kawan? Katakan!

Menjadi tak terlihat!!! Arghhh!!! Aku telah benar-benar lelah kawan. Haruskah kukenakan terus topeng penuh kepalsuan yang tak pernah bisa berjalan beriringan dengan nurani. Tidak kawan!!! Karena aku tahu sebuah topeng hanya akan melukai kulit-kulit wajahku.
Mungkin benar kita memang berada pada penjuru yang berbeda. Labirin yang tak sama. Kalian berjalan ke utara dan aku berlari ke selatan. Kalian memilih matahari dan aku mencintai malam. Sampai kapanpun kita jelas berbeda. Kalian menertawakan mereka yang kalian bilang aneh. Dan aku malah bersimpati padanya.
Ah!! Menjadi tak terlihat?
Biarlah!! Biar aku bercumbu dengan kesunyianku, kesepianku, kegundahanku, alam pikirku, ombak perasaanku. Biar-biar kumasuki dan kuselami dimensiku sendiri. Dimensi yang tak bisa terjamah oleh kalian. Biarlah!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar