Dunia

disini aku meninggalkan tiap tapak tiap jejak. apakah itu ilalang yang terinjak? apakah itu pelangi yang dipuja? apakah itu samudra yang kaya? apakah itu langit yang berganti? apakah itu aku? siapa?

adakah makna yang terselip? adakah arti yang tersembunyi? adakah tanya? adakah jawab? adakah fana? adakah abadi?
Dunia....kaukah itu???

kita

kita
adakah ikatan bernama persahabatan?

Kamis, 09 April 2009

puisi yang terlewatkan

Musyafir atau Pelayar?

Aku dahaga
Haus kutelusuri jengkal demi jengkal tanahmu

Apakah ini aku yang bernama musyafir?
Tapi tak ada gurun disini
Tak juga kujumpai matahari terik itu

Aku terhanyut
Dalam ombak-ombak yang dahsyat
Apakah aku yang bernama pelayar?
Tapi dimana kapalku
Tak juga kutemui para awakku

Oh.................gurun ilmu
Akulah musyafir itu

Duhai lautan kata
Akulah pelayar itu

180507


“Patah” kau bilang
Dia.........
Telah menancapkan sembilu di urat-urat nadimu
Dia........
Yang tlah menorehkan hitam pada merah yang kalian lukis
Dan putihmu menjelma pekat airmata

Kau menyanyi....................
Tapi dengan nada-nada sunyi
Kau berpuisi....................
Tapi dalam sajak-sajak sepi

Kau telah patah
Seperti ranting yang disapu badai
Apa yang keluar selain rintihan?

Dan “patah” kau bilang
Lalu waktu membuatmu bermetamorfosis
“Ranting telah tiada” teriakmu
“inilah aku......batu!!!”

221107


Kita harus bicara!!

Aku harus bicara!!
saat ini!!
Sebelum senja beranjak dan menorehkan pekat
Karena hitam akan menutup semua pintu.

Bibirku............
Bibirmu...........
Hatiku.............
Hatimu............

Kita harus berkata!!
Sebelum angin menerbangkan semua puisi
Tanpa sempat kita memunguti maknanya
Dan hati kita saling menduga “apa?”

Kita harus saling bicara bukan?
Ya!! Sekarang!!

231107






Kau selalu ada
Kenapa selalu bisa kutemukan namamu
Di keping batu
Di batas Senja
Diurat-urat daun
Di alunan yang kusukai
Di udara yang kudesah
Dan di buku-buku yang aku baca

Kenapa selalu bisa kujumpai bayangmu
Pada mimpi tadi malam
Pada setiap neuron otakku
Pada padang perasaanku
Pada mata batinku

150507

Tidak ada komentar:

Posting Komentar